Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Uno memberikan jawaban enteng atas tuduhan kebocoran anggaran yang selama ini ia tuduhkan. Sandiaga buktikan kebocoran anggaran.
Sandiaga Uno mebeberkan bukti ada kebocoran anggaran negeara. Buktinya adalah korupsi yang dilakukan oleh Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi.
Pernyataan Sandiaga ini sebenarnya bukan tuduhan dan pernyataan kritisnya terhadap pemerintah saat ini.
Sikap Sandiaga yang kritis dan pedas terhadap pemerintah saat ini sudah terus dilakukannya mulai dari 2018 silam. Sejak masa kampanye dimulai.
Sandiaga kali ini menyatakan bahwa korupsi Bupati Kotawaringin ini adalah bukti bahwa yang selama ini ia bicarakan adalah benar.
“Bukti kebocoran korupsi dengan tersangka seorang bupati di Kalimantan. Akibat ulahnya nera merugi hingga Rp 5,8 Triliun,” ucap Sandiaga di Jakarta Selatan, Minggu (10/2/2019).
Sandiaga Uno mengatakan data-data lengkap dan detail mengenai korupsi dan kebocoran anggara negara lainnya bisa dengan mudah ditemukan.
Salah satu tempat favorit Sandiaga mencari dan referensinya adalah di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).
“Buktinya (kebocoran anggaran) banyak di KPK dan BPK,” ucap dia.
Sandiaga menalnjutkan bahwa pihaknya akan memberantas segala tindak korupsi.
Tidak hanya itu masalah seperti kebocoran anggaran akan mendapatkan perhatian serius.
Bila dirinya mendapatkan amanah oleh rakyat maka semaksimal mungkin kami akan menutup celah kebocoran anggaran. Seperti saat ia memimpin DKI Jakarta.
“Saya pernah di DKI Jakarta, satu 1 tahun saja berhasil mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan aset yang lebih baik. Nilainya bisa sampai ratusan triliun itu dari satu provinsi saja di DKI Jakara jadi saya mengalami sendiri,” terang dia.
“Kuncinya kesamaan pandangan kita bahwa kharus meningkatkan pengelolaan aset pengelolaan anggaran supaya tidak terjadi kebocoran dan bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Itu kuncinya,” Sandiaga Uno memungkasi.
Kebocoran anggaran diaminin oleh seluruh kabinet kerja Jokowi

Pada kesempatan yang sama Sandiaga juga menuturkan bahwa kebocoran anggaran ini juga pernah diamini oleh anggota-anggota kerja kabinet pemerintahan Joko Widodo.
Dikatakan setidaknya ada 25 persen kabinet kerja Jokowi mengaminin hal ini.
Kebocoran anggaran negara adalah hal serius tapi seperti terasa dibiarkan agar bisa dinikmatin golongan tertentu.
“Kami lihat yang paling mudah saja korupsi, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menyatakan kalau mau operasi tangkap tangan tiap hari bisa,” kata Sandiaga.
“Pak Darmin (Nasution) pernah mengatakan, pak JK (Jusuf Kalla) juga pernah mengatakan ada mark up yang luar biasa. Bu Susi (Pudjiastuti) bilang ada kebocoran. Dan betul ini pernah disampaikan di 2014 dan ternyata 2019 masih menjadi isu sentral,” ujar Sandiaga.
Namun Sandiaga mengatakan bahwa ini adalah PR dan bukan untuk ajang saling menjatuhkan.
Kasus ini sengaja selalu ia lontarkan agar masyarakat bisa lebih peduli dan pemerintah bisa instropeksi.
“Jadi mestinya kita (rakyat) memberi kesempatan untuk pemerintah baru nanti. Insya Allah kalau kami yang dapat amanah nanti, Prabowo – Sandi akan menghadirkan pemerintahan yang kuat dengan pengawasan yang sangat ketat, berpihak pada rakyat sehingga kebocoran-kebocoran ini bisa kita gunakan untuk kepentingan sosial masyarakat,” tutur Sandiaga.
Cek Juga : Bukan Alvito atau Najwa, Anisha Dasuki lah moderator debat kedua