Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo memberikan keterangan bahwa isu lahan milik Prabowo yang sempat diungkit oleh rival mereka saat debat kedua kemarin berstatus HTI dan mudah diambil oleh negara.
Bahkan Edhy berani menjamin Prabowo siap memberikan lahan-lahan tersebut kepada negara bila memang hendak diambil alih. Lahan tersebut adalah berstat Hutan Tanaman Industri bukan Hak Guna Usaha.
Dalam salah satu diskusi diposko Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Edhy memberikan penjelasan bahwa lahan milik Prabowo tersebut sudah berganti status menjadi HGU.
Jadi bila memang negara menhendaki lahan-lahan tersebut maka Prabowo siap menyerahkan tanah-tanah tersebut kepada negara untuk digunakan kembali untuk kepentingan yang lebih besar lagi.
“Pengertian HTI dan HGU bagi kita masih sama walaupun statusnya (HTI) masih di bawah kenapa? HTI tidak bisa diagunkan ke bank aman buat negara sebenarnya. Kalau HGU bisa diagunkan bank,” kata Edhy, Kamis (21/2/2019).
Lahan yang berstatus HTI sangat mudah diambil alih oleh negara. Sehingga jika sewaktu-waktu negara membutuhkan lahan tersebut. Negara bisa dengan mudah menggunakan lahan tersebut tanpa benturan hukum lain lagi.
“HTI malah lebih mudah lagi dari HGU, lebih mudah diambil negara maksudnya. Kita ikut tender di BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) kita tender, kita bayar uang, kita lunasi hutang negara, kita beresi masalah negara yang kita timbulkan. Sekarang kita memiliki itu. Tidak cuma-cuma,” tandasnya.
Lahan Prabowo sah secara hukum
Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertahanan Nasional, Ferry Mursyidan menyatakan bahwa tidak hal ganjil mengenai kepemilikan lahan-lahan di Kalimantan dan Aceh.
“Pak Prabowo punya lahan, apakah ada yang salah?” ujar Ferry di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 22 Februari 2019.
Fery juga menantang pemerintah untuk mengambil langkah tegas dan cepat bila memang status tanah tersebut bermasalah.
Ferry menjelaskan bahwa terjadi kesalahpahaman dalam maksud dan arti ketika Jokowi membahas mengenai lahan-lahan tersebut pada debat kemarin.
Dalam debat tersebut Jokowi hanya mengemukakan kepemilikan lahan tersebut semata hanya untuk menjatuhkannya. Lalu nada bicara Jokowi seakan ingin membungkam Prabowo yang memiliki lahan begitu besar tapi tidak memanfaatkannya untuk kepentingan agraria dan orang banyak.
Intonasi kalimatnya seolah-olah, ‘kamu jangan berbicara, kan kamu juga punya lahan sebesar ini’,” ujar Ferry.
“Di dalam setiap poin HGU, itu ada poin, kan bisa direview, baik luasannya, atau apanya,” ujar Ferry.
Cek Juga: Ini alasan Prabowo tak menyerang balik Jokowi saat debat kedua
Lahan yang terungkap saat debat

Sebelum publik dan tak banyak orang yang mengetahui mengenai lahan tersembunyi milik Prabowo ini. Lahan-lahan ini dibongkar oleh paslon rival Prabowo, Joko Widodo pada debat pilpres putaran kedua.
Lahan-lahan tersebut tersebar di Kalimantan dan Aceh dengan rincian 220 ribu hektar di Kalimantan dan 120 ribu Hektar di Aceh Tengah.