Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku bingung dan sedih karen mayoritas para pendukungnya dijebloskan kepenjara.

Prabowo bingung dengan perlakuan hukum Indonesia contohnya musisi Ahmad Dhani malah dijebloskan kepenjara. Prabowo pun mempertanyakan apakah UUD masih diakui atau tidak.

Hal ini dikatakan oleh Prabowo saat memberikan sambutannya dalam acara HUT Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

“Kita bingung kita ini negara punya undang-undang dasar atau tidak. Kita bingung. Ada orang seperti Ahmad Dhani menyampaikan satu kalimat yang saya lihat tidak ada menyinggung orang lain hanya mengatakan yang garis besar yang umum tapi sekarang dia ada di penjara,” kata Prabowo.

Pada kesempatan yang sama Prabowo juga menyinggung soal kepala desa yang mendukungnya juga dipenjarakan.

Padahal banyak kepala daerah yang secara terang-terangan mendukung paslon tertentu.

Mantan Danjen Kopassus ini pun mempertanyakan apa maksud dan motif dibalik aksi tersebut. Apa tujuan para pihak yang memenjarakan para pendukungnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu memberikan pandangannya bahwa pihak yang melakukan hal tersebut sama saja seperti tidak paham sejarah.

Bila rakyat berkehendak dan menhendakkan perubahan maka tidak ada yang bisa menahannya.

Musisi Ahmad Dhani terjerat kasus ujaran kebencian

“Apakah orang dimasukin penjara nanti akan menyerah. Apakah orang diintimidasi akan menyerah? Ada emak-emak didatengi diintimidasi, tetap dia tidak mau, saya dengar dia tetap diintimidasi sekarang. Emak-emak ditangkap,” ujar Prabowo.

“Saudara-saudara sekalian, orang-orang ini tidak pernah baca sejarah ya. Nanti kalau rakyat semua sudah turun semua tidak ada kekuatan di bumi ini yang bisa menahan kehendak rakyat. Tolong jadi saudara-saudara sabar, berapa hari lagi ini? Berapa 70 hari pas? 70 hari pas. 70 Kali matahari terbit 70 kali saudara-saudara. Cepat, cepat sekali. Cepat sekali,” pungkasnya.

Intimidasi dan persekusi versi Prabowo

Pada acara yang sama Prabowo menggambarkan apa yang sedang ia dan pendukungnya alami saat ini adalah bentuk intimidasi dan persekusi.

“Kia mendapat laporan dimana-mana terjadi intimidasi dan persekusi. Kita bingung ini negara punya UUD atau tidak”

Cek Juga : Gerindra umumkan partai yang paling banyak korupsi