Mengapa FPI benci Jokowi atau paling tidak sangat menolak agar pak Presiden Joko Widodo berkuasa kembali untuk lima tahun kedepan? Masyarakat terutama mereka yang kurang memperhatikan dunia perpolitikan Indonesia mungkin masih heran kenapa organinasi masyakarat FPI yang dikenal dengan jumlah basis massa paling banyak ini tidak menyukai Jokowi.

Front Pembela Islam (FPI) menjadi salah satu organisasi kemasyarakatan yang tidak suka Jokowi. Terbukti, pada Pilpres 2019, FPI mendukung penuh Prabowo sebagai presiden. Bahkan ketika, KPU merilis hitung cepat yang memenangkan Jokowi, FPI melalui Habib Rizieq terus gencar mengkritik dan menuduh Jokowi curang.

Dijawab oleh Ayik Mantan HTI, Mengapai FPI tidak suka Jokowi

Mantan Pengurus Hizbut Tahrir Indonesia yang kini menjadi pengurus NU di Jawa Barat Ayih Heriansyah mengungkap alasan mengapa FPI benci terhadap Jokowi.

“Sekarang ketemu benang merahnya mengapa FPI benci banget sama Jokowi,” ujar Ayik, Sabtu (13/07/2019).

Mendasarkan pandangannya pada buku berjudul “Politik Jatah Preman, Ormas dan Kuasa Jalanan di Indonesia Pasca Orde Baru”, Ayik mengatakan bahwa sejak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta telah berhasil mengobrak abrik sistem jatah preman dan perbrokeran yang dibangun oleh FPI sejak Orde Baru.

“Kesimpulan buku ini 2 tahun menjadi gubernur Jakarta, program-program Jokowi yang populis, pro-rakyat, non persiapan ternyata mengobrak abrik sistem jatah preman dan perbrokeran yang dibangun FPI sejak orde baru sampai pemerintahan SBY,” jelas Ayik.

Sejak itu, lanjut Ayik, jatah preman FPI semakin mengecil, terutama setelah Jokowi jadi Presiden 2014.

“Empat bulan setelah dilantik Jokowi 2014, dana ormas dibekukan termasuk FPI dan saya ingat waktu itu FPI pernah vakum beberapa bulan,” katanya.

Menurut Aktifis NU Jakarta Abahe Razahsa, secara garis besar gerakan FPI telah keluar dari visi dan misi. Dimana, kata Razahsa, sebagian besar para muhibbin di Jabodetabek umumnya, bekasi tempat saya tinggal khususnya, semua berkiblat pada FPI dalam gerakan amar ma’ruf nahi munkar karena para muhibbin melihat sosok Habib Rizieq.

“Namun ketika ada gerakan dakwah yang soft melalui majelis Rasulullah yang dipimpin alm Habib Mundzir Al Musawwa, gerakan FPI agak kendor. Hal ini terjadi karena banyak dari pra muhibbin yang menyukai jalan dakwahnya MR,” katanya.

Sumber: Dutaislam