Panggilan dan anjuran kedua belah pihak paslon 01 dan 02 untuk melakukan pertemuan, baik pihak menang kalah berjabat tanganlah toh pemilu 2019 sudah selesai. Panggilan ini disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
SBY juga meminta kepada para kadernya agar tetap sabar dan santun dalam menghadapi kekalahan dalam pemilu yang baru saja mereka dapatkan bersama dengan partai koalisi mereka.
Bagi kader yang tidak terima dengan hasil yang dirilis oleh KPU atau menemukan adanya kejanggalan pemilu SBY memperbolehkan kadernya untuk mengajukan gugatan ke MK saja.
“Mari kita jaga tradisi baik partai kita dalam setiap kontestasi. Kita pernah menang meski juga pernah kalah. Kata AHY, menang tidak terbang, kalah tidak patah. Sebagaimana pertandingan olahraga, adakalanya kita menang, ada kalanya kita kalah. Kalah menang kita berjabat tangan secara sportif,” kata SBY dalam video yang berdurasi 19 menit diputar di hadapan para kader Partai Demokrat di kediaman SBY, Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2019).
SBY memberikan penegasan kalau partainya beserta seluruh kader harus memiliki etika Menang kalah berjabat tangalah, pemilu sudah usai dan walau bagaimanapun kita adalah saudara sebangsa dan setanah air Indonesia.
SBY juga menjelaskan kalau partainya menerima hasil pemilu 2019 dan menerima kekalahan.
“Saya ucapkan selamat pada wapres terpilih dan minta konstituen saya mendukung wapres tersebut,” lanjut SBY.
Saat AHY kalah pun di Pilkada, putra sulungnya uga mengucapkan selamat. Secara ksatria kata SBY, AHY menerima kekalahan itu.
“Saya lakukan pada 21 mei 2019 lalu, hakikatnya sama. meski perolehan partai kita menurun dibandingkan 2014, secara ksatria kita harus menerima hasil pemilu itu,” kata SBY.
SBY menjelaskan lagi pada pemilu kali ini Demokrat kata dia menerima hasil pemilu dengan catatan. Salah satunya berkaitan dengan proses pemilu 2019.
“Agar benar-benar ada fairplay dan keadilan yang sejati bagi peserta pemilu. Saya harus katakan partai kita juga dirugikan akibat kurangnya fairplay dalam pemilu 2019 ini,” kata SBY.
SBY minta Jokowi dan Prabowo melakukan pertemuan publik
Melanjutkan SBY sebenarnya telah meminta agar pertemuan elite politik segera dilangsungkan dan disiarkan secara publik untuk menjaga stabilitas nasional. Pertemuan ini juga akan memberikan banyak nilai pendidikan kepada masyarakat.
“Tak perlu bersembunyi dan lewat pintu belakang karena bisa menimbulkan fitnah. Padahal pertemuannya juga baik sifatnya,” kata SBY dalam rekaman video kontemplasi Ramadan yang diputar saat acara buka puasa bersama pengurus DPP Partai Demokrat di kediamannya, Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta, Senin, 27 Mei 2019.
SBY pun memberikan contoh pertemuan antara putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Seusai pemilu 2019 berlangsung. AHY sudah dua kali bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka.
SBY sekali lagi kembali meminta agar Jokowi dan Prabowo segera melakukan pertemuan. Ia menilai kalau kedua kandidat presiden 2019 ini memiliki basis massa yang besar sehingga pertemuan umum antara keduanya sangat penting.
“Dalam pertemuan tersebut tidak harus terjadi kesepakatan apapun.”
Sumber: Tempo