Kubu Jokowi tak cemas suara umat Islam berkurang usai reuni 212 dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin tidak takut dengan berkurangnya suara dukungan umat Islam.
Kegiatan reuni 212 yang dilakukan kemarin bukan menjadi acuan dan tolak ukur yang dapat diklaim oleh rival mereka.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf menyakini masih banyak suara dan dukungan umat Islam yang masih mereka miliki.
Meski harus diakui bahwa dominasi dari peserta reuni 212 adalah mereka yang memilih dan mendukung rival mereka Prabowo Subianto.
Menurut Antoni acara kegiatan reuni 212 berlangsung damai dan tidak ada terkena namun bukan berarti bisa diklaim sepihak untuk melancarkan rencana politiknya.
Antoni memberikan bantahan bahwa ketidakhadiran Jokowi pada acara tersebut bukan mengindikasikan adanya jarak. Seperti diketahui bahwa selama ini Jokowi kerap dikatakan anti Islam.
Penilaian Antoni ini dikarenakan selama ini isu anti islam yang melekat kepada Jokowi. Padahal isu tersebut sengaja disematkan oleh lawan politik mereka.
Bahkan berani dibuktikan bahwa kedekatan Jokowi dengan kelompok Islam lebih konkret dan bukan secara tiba-tiba.
“Insya Allah sama sekali tidak ada kekhawatiran (suara berkurang) apalagi dari sebuah event seperti kemarin. Seperti yang saya katakan, Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat dekat dengan umat Islam,” kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Raja Juli Antoni, di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Senin 3 Desember 2018.
“Cawapres pun dia pilih adalah orang sebagai seorang seseorang sesepuh di negeri ini yang memiliki pengalaman panjang di dunia aktivisme keislaman, beliau adalah (mantan) rais am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang juga menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Kita tahu juga bahwa untuk pertama kali di sejarah republik ini hari santri,” katanya.
“Jokowi sangat dekat dengan orang Islam sangat dekat dengan Nahdlatul Ulama dengan Muhammadiyah, Persis dan dengan gerakan gerakan islam mainstream lainnya,” ujarnya.
Prabowo hadir reuni 212, Kubu Jokowi tak cemas
Reuni akbar 212 ini yang digelar dimonumen nasional Indonesia di Jakarta kemarin memang sangat menguntungkan Prabowo. Setelah menghadiri acara tersebut eletabilitas Prabowo melambung tinggi.
Peningkatan elektoral Prabowo bahkan disampaikan secara langsung oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Prabowo kata Fahri setidaknya akan diingat dan mendapatkan citra sebagai sosok yang memberikan kepastian dengan menjawab kegelisahan massa 212.
“Sangat besar, kalau menurut saya, sih. Karena apa pun kan calonnya cuma dua. Jadi orang ngebandingin itu apple to apple gitu,” kata Fahri di kompleks Parlemen di Senayan, Jakarta, Senin 3 Desember 2018.
Setelah acara kegiatan reuni 212 secara keseluruhan adalah acara umat Islam dan dihadiri pula oleh Prabowo. Kubu Jokowi belum memiliki angka pasti mengenai suara dukungan yang mereka dapat atau hilang.
Menurut Wakil Ketua Kampanye Nasional, Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani elektabilitas paslon Presiden tidak dapat ditentukan pada acara tersebut saja.
“Enggak (menggerus) juga. Kalau soal elektabilitas itu sesuatu yang sifatnya dinamis. Pak Jokowi bisa naik, bisa turun. Pak Prabowo juga bisa naik, bisa turun. Jadi enggak ada cerita menggerus elektabilitas,” kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 3 Desember 2018.
Sekretaris Jendral Partai Pembangunan Bangsa (PPP) juga menilai bahwa massa yang hadir kebanyak adalah orang lama yang sudah memang adalah pendukung Prabowo.
Kehadiran mereka tentu tidak masuk dalam hitungan eletabilitas Prabowo karena sudah memang anggota mereka.
“Toh pada umumnya yang berpartisipasi di reuni 212 itu kan yang tidak memilih Pak Jokowi, yang sudah dihitung dalam elektabilitas Pak Prabowo,” ujar Arsul.
Ketika ditanya soal kehadiran Prabowo pada acara reuni 212 adalah bentuk kampanye. Arsul kembalikan penilaian tersebut kepada masyarakat. Menurutnya aksi ini memang sudah ditunggangi untuk kepentingan Prabowo.
“Kan kalau bagi kami itu sudah jelas bahwa forum reuni itu memang dimaksudkan untuk mendukung pencapresan Pak Prabowo. Apakah itu dimaknai sebagai kampanye, ya silakan masyarakat yang menilai,” kata Arsul.
Cek Juga : Prabowo didukung cucu NU, ini kata Cak imin dan Yenny Wahid