Menjelang debat Pilpres 2019 debat yang akan digelar sebanyak 5 kali dengan tema pembahasan berbeda ini tidak bisa sembarangan disusun.

Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku siap membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyusun tema pembahasan materi debat Pilpres 2019.

KPK siap memberikan bantuan kepada KPU dalam bentuk apapun termasuk menyukseskan acara debat perdana capres 2019 yang akan digelar pada 17 Januari 2019 nanti.

Jubir KPK, Febri Diansyah menyebut pihaknya akan terlibat langsung dalam penyusunan materi debat untuk diajukan langsung kepada capres dan cawapres.

“KPK memutuskan akan terlibat secara substansi dalam rapat-rapat dan pembahasan materi debat yang akan dihadiri oleh para panelis, pakar atau ahli yang diundang oleh KPU RI,”

kata Febri saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu 5 Januari 2019.

Nanti akan digelar rapat dan kita akan terlibat didalamnya. Nantinya pada rapat-rapat tersebut KPK bisa memberikan usulan, koreksi dan menyampaikan poin krusial yang perlu dibahas.

Usulan dari KPK ini juga nantikan akan menentukan apakah capres tersebut rawan jatuh kedalam jurang korupsi atau tidak.

Keterlibatan KPK kali ini dalam penyusunan materi debat pemilu 2019 adalah untuk pencegahan tindak pidana korupsi terutama terhadap calon pemimpin Indonesia.

“Tapi terkait dengan apakah KPK akan hadir atau tidak hadir pada kegiatan debat tanggal 17 Januari 2019, hal tersebut masih kami pertimbangkan dengan melihat aspek risiko independensi kelembagaan dan posisi sebagai institusi penegak hukum,”

Materi debat pilpres dikirim kepada kandidat ?

Materi debat pilpres dikirim kepada kandidat
Ketua KPU, Arief Budiman


Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electroral Integrity, Sigit Pamungkas menilai keputusan KPU mengirim daftar pertanyaan debat kepada calon sebagai hal yang aneh.

“Menurut saya aneh sebuah debat pertanyaannya disampaikan lebih dulu kepada paslon. Mestinya itu otentik muncul dalam proses debat itu,”

kata Sigit di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Januari 2019.

Diketahui KPU telah memutuskan untuk memberikan daftar pertanyaan debat kepada kedua kandidat dan sudah dikirim.

Ketua KPU, Arief Budiman berujar bahwa keputusannya ini agar kedua kandidat dapat lebih siap juga peyampaian visi dan misi bisa lebih maksimal.

Sebelumnya para kandidat tidak bisa bersiap karena tidak tahu apa yang akan dibahas.

Ini sering membuat penyampaian visi dan misi kandidat menjadi tidak jelas dan disalahartikan

Akan tetapi Sigit menilai hal tersebut malah aneh dan bila melihat dari debat pilpres pemilu sebelumnya maka tidak ada yang seperti ini.

Dalam debat kali ini KPU telah menyiapkan 20 pertanyaan dan daftar pertanyaan ini akan rampun pada 10 Januari 201

Cek Juga : Moderator debat pemilu 2019 jadi sorotan dan sensasi politik