Pemberitaan mengenai penggunaan kotak suara dari karton atau dengan bahan kertas karton belakangan kembali menjadi sensasi politik terbaru.
Pemilihan dan pemakaian kotak suara dari karton menuai kontroversi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi bahan bully dan kritik karena suara rakyat yang begitu penting dikemas dengan karton.
Kotak suara dari karton dinilai cepat rusak dan sangat rawan juga beresiko. Sebagai bahkan memberikan kritik pedas mengenai anggaran untuk kotak suara pemilu 2019 nanti.
Ketua KPU, Arief Budiman pun membalas kritikan tersebut dengan mengatakan banyak negara telah beralih menggunakan kotak suara tersebut.
Arief pun mengatakan cerita dan pengalaman pribadinya ketika berkunjung kenegara luar. Semua penyelenggara pemilu semuanya menggunakan kotak suara berbahan kertas karton.
“Saya pernah datangi negara-negara penyelenggara pemilu di hampir semua benua, di Afrika, Eropa, Asia,” kata dia di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Sabtu, 15 Desember 2018.
Masih Arief mengatakan beberapa negara bahka lebih berani menggunakan bahan yang lebih tipis. Arief berkilah bahwa sah-sah saja dan aman.
Dari empat kali pemilihan umum kotak suara jenis bahan dasar kertas karton ini sudah ramai digunakan, kedap air dan tetap aman.
Meski demikian namun masyarakat memiliki pandangan lain yang berbeda tentunya.
Kedap air menurut Arief ternyata tidak diserap dengan baik hingga memunculkan plesetan kedap air tapi kalau dimasukkan air ya bahas semua.
“Kalau dimasukan dalam ember ya jelas basah semua,” kata dia.
Cek Juga : Kubu Prabowo desak KPU transparan soal data pemilih ganda

KPU tindaklanjuti temua KTP ganda kubu Prabowo
Sebelumnya kubu Prabowo telah melaporkan sejumlah data yang bisa digunakan sebagai celah untuk mencederai demokrasi di Indonesia.
Ketua Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman secara pribadi mengatakan ia akan langsung mengusut temua tersebut dan akan transparan soal DPT.
“Tadi sudah kami bicarakan dan diambil kesimpulan besok kami akan tetap menindaklanjuti temuan yang disampaikan tim BPN,” kata Arief di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Desember 2018.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Ahmad Murzani sebelumnya melaporkan temua 1.6 juta potensi data ganda yang bisa dicurangi pada pemilu 2019.
Arief menyatakan akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan validasi ulang bersama demi terjaganya netralitas dan transparansi pemilu 2019.
“Jadi besok ada tim KPU, tim Bawaslu, serta tim dari peserta pemilu untuk bersama-sama melakukan pencermatan data yang belum sempurna,” kata Arief.