Masa kampanye paslon yang akan berkontesasi akan segera berakhir, meski tidak dalam waktu dekat ini. KPU sendiri telah memiliki nama kandidat calon debat pilpres.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengusulkan dan mengantongi beberapa nama untuk dijadikan sebagai moderator debat pilpres 2019 nanti.
Ketua KPU, Arief Budiman sendiri telah menyatakan telah memiliki nama-nama ini. Walau nama ini masih sekedar calon dan belum ada kesepakatan.
Nama-nama ini didapatkan Arief dari berbagai usulan dari badan internal KPU.
KPU sebelumnya telah menyelenggarakan rapat koordinasi bersama dengan kedua tim kampanye dari Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga.
Salah satu pembahasan pada rapat koordinasi kedua paslon pemilu 2019 adalah membahas calon moderator debat pilpres 2019.
Beberapa nama calon yang dibahas dalam rapat tersebut. Dari pihak KPU sendiri telah memberikan beberapa usulan nama seperti presenter Najwa Shibab, Prabu Revolusi, Tomi Cokro, Ira Koesno, Bayu Sutiyono serta Alvito Dinova.
Dari banyak nama tersebut 2 nama kandidat calon paling kuat memang adalah Ira Koesno dan Najwa Shibab.
“Ya tadi itu sudah disampaikan, nanti akan dibahas lagi,” ujar Arief di kantor KPU, Jakarta, Rabu, 26 Desember 2018.
Arief menuturkan calon moderator ini memang wajib kita rundingkan kepada semua pihak yang akan berkontestasi pada pilpres untuk menjaga transparansi dan netralitas KPU.
Jadi ini moderator ini perlu juga penting dibahas kepada semua pihak terkait biar tidak ada prasangka KPU memihak pihak tertentu.
Setelah rapat koordinasi ini. KPU selanjutnya akan menggelar rapat serupa kembali untuk memastikan nama moderator debat pilpres 2019 nanti.
“Nanti akan rapat lagi Jumat, 28 Desember untuk memutuskan moderator debat,” katanya.
KPU sebelumnya telah menetapkan jadwal debat pilpres 2019 yang akan dilaksanakan sebanyak 5 kali meski jadwal debat ke 5 masih belum pasti tanggalnya.
Belum ada kesepakatan jadwal debat kelima

Pada kesempatan yang sama Arief juga menuturkan belum ada jadwal pasti mengenai debat kelima pilpres 2019.
Awalnya diusulkan pada tanggal 13 April tapi masih simpang siur dan belum pasti.
Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf, Lukman Edy mengatakan ada maju mundur dalam penetapan jadwal debat terakhir.
“Awalnya diusulkan 13 April, tapi rapat minggu lalu diputuskan 10 April. Terus tadi balik 13 April lagi. Yang kita tidak setuju maju mundur itu,” ujar Lukman di kantor Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, Rabu, 26 Desember 2018.
Menurut Lukman, jadwal sementara yang maju mundur ini mengganggu kampanye pasangan Jokowi – Ma’ruf. Sebab, kata dia, tim dan paslon harus menyesuaikan jadwal debat dengan kampanye di bulan April itu.
“Kalau maju mundur kan terganggu jadwal kami. Harus ditetapkan dari awal,” katanya.
Lukman memberikan keterangan bahwa paslon yang didukungnya tersebut siap berdebat pada tanggal 10 – 13 april. Bahkan tanggal berapapun tidak menjadi masalah bagi Jokowi-Maruf