Sebut disadap, diawasi lembaga tertentu, Fahri hamzah mengaku diintai pemerintah
Pengakuan mengejutkan kembali datang dari Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah yang mengatakan dirinya sedang diawasi ketat oleh pemerintah.
Kebebasan menyampaikan pendapat, opini terutama ketika kritik kepada pemerintah sedang diawasi ketat dan dimonitor oleh badan lembaga khusus.
Hal ini disampaikan Fahri menyusul dirinya yang selalu merasa risih tanpa sebab karena merasa selalu diawasi dari jauh dan dalam bayangan.
Kepada media Fahri pun menyesalkan sikap pemerintah ini dan menjelaskan bahwa kebebasan berpendapat dizaman bapak Jokowi sangat terkekang.
Tidak hanya itu aspirasi masyarakat juga kerap tidak didengar dan seharusnya pemerintah bisa memberi ruang dan waktu lebih banyak kepada rakyatnya sendiri.
“Saya lihat mampet ini, di zamannya Pak Jokowi paling banyak, semua mau ditutup. Orang enggak boleh bicara terbuka, enggak boleh diskusikan kinerja pemerintah, tidak boleh mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan orang diintai kalau kritik pemerintah,”
Hal tersebut disampaikan Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (29/10) saat menjadi pembicara diskusi Forum Masyarakat Penegakan Hukum dan Keadilan.
“Negara itu aspirasinya tersalur pasti yang begini-begini tidak ada, kalau ini terjadi berarti ada yang tidak beres di metode aspirasi publik kita,” ujarnya.
Jadi pemerintah hanya jangan fokus kepada hal lain yang sebenarnya bisa diwakilkan sehingga bisa lebih banyak bersama rakyat.
Fahri Hamza politisi dari kubu oposisi kerap mengkritik kebijakan pemerintah pun menuding dirinya kini tidak sebebas dulu ketika melontarkan kritikan.
“Jangan pemerintah karena enggak suka menjawab lalu mulut orang disumpel. Biarin aja orang ngomong secara terbuka,” Fahri hamzah mengaku diintai pemerintah
Baca Juga : Demokrasi itu retail, Fahri Hamza waspada kepada Jokowi
Sistem pemerintahan keliru, Prabowo masih pesimis
Ketika melakukan blusukan ke Ponpes As-Shidiqyah, Sawah Besar, Kaligawe Semarang, Prabowo Subianto masih menyatakan pesimis terhadap masa depan bangsa.
Indonesia adalah bangsa yang besar namun sistem pemerintahan dijalankan secara ugal-ugalan dan keliru tidak semestinya.
Karenanya Prabowo kali ini masih turut maju dalam bursa pemilu 2019 untuk memperbaiki sistem pemerintahan Indonesia yang gagal ini.
Menuturkan sistem yang keliru, sayangnya Prabowo tidak menjelaskan secara rinci bagian mana yang keliru.
“Sistem keliru dan salah, bukan sistem yang dibangun oleh pendiri bangsa,” ucapnya.
“Jadi intinya yang mengakibatkan Bangsa Indonesia gagal karena satu sistem kekayaan kita mengalir ke luar sehingga tidak bisa dinikmati (rakyat),” Sistem pemerintahan keliru kata Prabowo.
“Saya berani katakan itu, sudah katakan itu berkali-kali. Tidak mungkin Indonesia bisa kuat dan sejahtera,” kata Prabowo.