Survei litbang kompas terkini teranyar terbaru menunjukkan angka elektabilitas Prabowo-Sandiaga mulai menguat. Juru Kampanye Nasional Prabowo-Sandi, Nizar Zahro menyatakan bahwa tren ini akan terus berlanjut sampai hari pencoblosan.

Penguatan ini dikatakan oleh Nizar adalah angka yang selama ini diam atau masuk dalam kategori golput. Angka-angka ini diyakini akan terus melonjak mendekati hari pemilihan.
“Kampanye Prabowo-Sandi selalu dihadiri lautan manusia. Sementara Jokowi-Ma’ruf lebih banyak sepinya,” kata Nizar lewat keterangan resminya, Rabu, 20 Maret 2019.
Ketua DPP Partai Gerindra juga memberikan tanggapan serupa kalau angka Prabowo-Sandi masih akan menguat karena banyak responden yang belum menyatakan pilihannya pastinya lebih condong kearah Prabowo-Sandi.
“Kami meyakini angka 13,4 persen yang masih merahasiakan pilihannya sejatinya lebih memilih capres 02. Tinggal tunggu 17 April tersebut, fakta yang akan berbicara,” ujar Nizar.
Kembali Nizar memberi penilaian kalau angka dibawah 50 persen yang dimiliki oleh paslon rival secara tidak langsung sudah menyatakan kekalahan mereka.
Nizar menyatakan kalau angka dibawah 50 persen tersebut belum bisa dikatakan aman. Angka aman yang harus dimiliki oleh petahana adalah diatas 50 persen.
“Umumnya petahana dianggap aman jika elektabilitasnya di atas 50 persen. Namun bila di bawah 50 persen, itu artinya rakyat menghendaki perubahan,” kata Nizar.
Sebelumnya Litbang Kompas telah merilis hasil survei terbaru tentang perbandingan elektabilitas kedua paslon pilpres 2019.
Hasilnya adalah elektabilitas Jokowi-Maruf menurun menjadi 49.2 persen, Prabowo-Sandiaga 37.4 persen dan angka belum menentukan pilihan ada 13.4 persen.
Meski turun akan tetapi angka ini tidak begitu besar karena dari hasil survei pada bulan Oktober tahun lalu, Elektabilitas Jokowi-Mar’uf adalah 52.6 persen, Prabowo-Sandiaga 32.7 persen dan terdapat 14.7 persen responden yang menyatakan rahasia.
Baca Juga: Prabowo sebut tak cari kekayaan pribadi, Siap serahkan kekayaannya
Elektabilitas menurun, Jokowi jadikan evaluasi
Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo mengaku tidak ingin ambil pusing soal hasil survei terbaru yang dirilis oleh litbang kompas. Hasil survei tersebut menyatakan kalau elektabilitas Prabowo-Sandi menguat dan Jokowi-Ma’ruf turun.
Jokowi mengatakan akan menjadikan moomen ini sebagai bahan evaluasi.
Jokowi menjelaskan pihaknya akan menjadikan hasil survei ini sebagai bahan evalusi dan koreksi menjelang pemilihan presiden.
“Untuk memacu bekerja lebih baik lagi,” katanya di Kantor Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI Jakarta, Tebet, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019.
Jokowi yakin hasil survei yang keluar dari lembaga manapun akan menjadi bahan untuk meningkatkan kinerja timnya.p
“Semua survei kami lihat sebagai bahan koreksi, sebagai bahan evaluasi untuk mendorong bekerja lebih baik lagi,” ucapnya.
Jokowi tidak akan terlena dengan hasil-hasil survei yang menunjukkan dirinya lebih dominan.
“(Sementara) Hasil survei yang tidak baik atau kecil bisa mendorong, memicu seluruh relawan, kader untuk bekerja lebih militan lagi,” kata dia.
Penguatan elektabilitas elektabilitas Prabowo-Sandi dikatakan pengaruh dari debat pilpres putaran ketiga kemarin dan serangkai kampanye yang begitu gencar oleh kubu Prabowo-Sandi.