Kembali dipersoalkan oleh kubu capres-cawapres pemilu 2019 nanti. Kini persoalan mengenai debat capres kembali naik lagi. Prabowo ingin debat capres dikampus

Bila biasanya debat capres digelar dihotel dan gedung, Kubu Prabowo malah mengusulkan debat capres dilaksanakan di kampus tanpa dihadiri pendukung.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat capres pada Januari 2019 mendatang lokasi yang telah ditentukan adalah di hotel dan dihadiri oleh para pendukung paslon.

Sensai politis baru kembali diciptakan oleh kubu Prabowo dimana mereka mengusulkan debat capres nanti baiknya digelar dikampus saja.

Hal ini diucapkan secara llangsung oleh koordinator juru bicara Prabowo-Sandiaga, Dahnil Simanjuntak yang sudah mengusulkan agar debat bisa digelar di kampus.

Tidak sampai disitu para pendukung juga dilarang hadir. Jadi debat dikampus hanya akan dihadiri oleh para akademisi serta mahasiswa.

Jadi debat nanti hanya diikuti oleh para akademisi dan mahasiswa terpilih dan mereka juga bisa mengupas semua visi-misi paslon. Bahkan live ditelevisi juga boleh.

“Kami mengusulkan debat capres yang digelar oleh KPU, digelar di kampus terpilih, diikuti oleh akademisi dan mahasiswa terpilih,” ucap Dahnil, Minggu (21/10).

“Bebas berdialog dan menguliti semua visi-misi kandidat dan live di TV nasional,” ungkap Dahnil.

Kehadiran para pendukung paslon saya rasa tidak diperlukan karena bisa menjadi bahan gesekan dan pemicu keributan yang tidak perlu.

“Tidak perlu menghadirkan para pendukung di hotel misalnya, lebih ekonomis dan efisien,” pungkasnya.

Cek Juga : Tim Prabowo usul debat berbahasa Inggris, kubu Jokowi tantang pakai bahasa Arab

Debat dikampus lebih dinamis

Debat dikampus lebih dinamis
Dahnil Anzar di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Pada kesempatan yang sama Dahnil juga mengatakan bahwa bila debat digelar dikampus maka diskusi bisa lebih dinamis dan langsung mengena keseluruh lapisan masyarat dan lebih dinamis.

Pastinya seluruh akademisi dan mahasiswa yang hadir adalah bukan simpatisan partisan yang memihak salah satu calon pasangan.

Dengan perubahan lokasi debat beserta audiens yang menjadi penonton, diharapkan debat bisa benar-benar memunculkan gagasan kandidat yang menjadi pertimbangan penting bagi para pemilih. “Saya pikir ini cara yang sangat beradab dan sangat maju dalam demokrasi kita,” pungkasnya.

KPU sebenarnya belum bicara jauh mengenai debat ini tapi bila sesuai jadwal, debat akan dilaksanakan pada Januari 2019 mendatang.

Sesuai rencana KPU akan menggelar debat pada Januari, Febuari, Maret, April, total 5 kali debat akan dilakukan oleh kedua paslon.

Debat tersebut memiliki rincian 2kali untuk Calon Presiden, 1kali untuk Calon Wakil Presiden dan 2kali untuk Calon Presiden dan Wakil Presiden.