Sempat membuat heboh Indonesia berkat penerbitan artikelnya yang menyinggung salah satu paslon kandidat pilpres 2019. Prabowo tahu nama dalang Tabloid Barokah.
Sebelumnya tabloid yang diterbitkan entah siapa ini menuliskan headline dengan judul Reuni 212: Kepentingan umat atau kepentingan politik?
Isi artikel yang disajikan dengan begitu lengkap dan terdapat fakta dan data didalamnya ternyata menyinggung paslon kandidat pilpres 2019.
Menanggapi hal ini Juru Bicara Tim Kampanye Nasional, pasangan Jokowi-Ma’ruf, Abdul Karding telah memberikan komentarnya terkait hal ini.
Dikatakan bahwa isi Tabloid Barokah tidak sepenuhnya salah dan hoaks akan tetapi Karding tetap menghormati keputusan kubu Prabowo apabila tetap ingin melaporkan hal ini kepada polisi.
“Tabloid barokah dan setelah kami baca isinya sebenernya semua yang disampaikan itu fakta,” kata Karding saat ditemui di FX Sudirman, Jakarta, Jumat (25/1).
“Kalau setelah melihat isinya saya berkeyakinan itu bagian dari kampanye yang memang menyampaikan fakta dan data apa adanya,” kata dia.
Prabowo tahu nama dalang Tabloid Barokah

Badan Pemenangan Nasional, Prabowo-Sandiaga langsung bergerak cepat ketika pertama kali mendapatkan kabar mengenai Tabloid Barokah yang meresahkan masyarakat ini.
Menjelang debat pilpres kedua kampanye negatif dan hitam ini jelas sangat tidak menjunjung tinggi demokrasi.
BPN Prabowo mengakui bahwa mereka sudah mengantongi nama dalang dibalik Tabloid Barokah setelah melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap situs indonesiabarokah.com.
Walau sudah mengetahui namanya namun tidak memberi tahu siapa namanya dalang tersebut. Biarkan tim advokasi BPN kami yang menjelaskan hal tersebut.
“Teman yang ahli IT sudah mencari di website indonesiabarokah.com dan didapatkan satu nama yang kita kenal juga sebenarnya secara personal,” kata Direktorat Media dan Komunikasi BPN, Imelda Sari di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu, 26 Januari 2019.
Imelda juga menginformasikan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak dewan pers dan sudah melakukan audiens. Hasilnya adalah dewans pers menyatakan bahwa Tabloid Barokah bukan produk jurnalistik.
Saat dihubungi secara terpisah Ketua Dewan Pers Indonesia, Yosep Stanley Adi Prasetyo mengatakan pihaknya belum menyimpulkan status jurnalistik Indonesia barokah.
“Masih proses,” katanya.
Imelda melanjutkan karena bukan produk jurnalistik maka pihaknya bisa langsung melaporkan Tabloid Barokah kepolisi.
Saat ini pihaknya tengah sibuk mengumpulkan bukti dari lapangan soal kemana saja Tabloid tersebut tersebar sebelum melaporkannya kepolisian.
Cek Juga : Bukan Alvito atau Najwa, Anisha Dasuki lah moderator debat kedua