Togelpemilu – Masih belum memiliki e-KTP atau kartu tanda penduduk berbasis elektronik ? waspada hak pilih kamu bisa hangus dan dilarang memilih dalam setiap pemilihan umum yang digelar di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrullah. Dikatakan e-KTP merupakan syarat dasar seorang warga negara.

Bila tidak memiliki e-KTP maka jelas kewarganegaraan individu tersebut tidak jelas dan kepada pemegang KTP lama yang belum berbasis elektronik dan chip maka masyarakat diminta melakukan upgrade.

Warga yang tidak memiliki e-KTP dan belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak bisa menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2019.

Zudan juga menyampaikan bahwa hal ini sudah disepakati oleh DPR, KPU dan Bawaslu dalam rapat pendapat dengan Komisi II DPR.

“Jadi dari rapat tadi memutuskan kalau tidak punya e-KTP dan belum masuk dalam DPT, enggak boleh memilih,” kata Zudan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3).

Untuk beberapa wilayah yang masih tertinggal seperti di Papua dan Papua Barat akan segera diproses agar masyarakat disana bisa segera memiliki e-KTP.

“Besok tanggal 22 turun ke Papua jemput bola lagi. Ke Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi. Kita sangat proaktif dan masyarakat harus proaktif,” ujarnya.

Hal ini dilakukan menyusul banyaknya hoaks dan menutup celah kemungkinan melakukan kecurangan dalam pemilu. Zudan mengimbau agar masyarakat juga lebih pro aktif, sadar betapa pentingnya hal ini dan bisa melakukan perekaman sendiri.

Sosialisasi hingga perekaman diawasi Kemendagri

Kemendagri juga akan terus melakukan sosialisasi dan jumput bola agar masyarakat bisa melakukan perekaman data e-KTP.

“Nah oleh karena itu kita dorong masyarakat, yuk kita punya 6.000 titik kecamatan, punya 514 kabupaten kota yang siap menerima masyarakat yang datang merekam. Kalau perlu jemput bola,” ungkapnya.

Proses pembuatan e-KTP dijamin tidak akan membutuhkan waktu lama seperti mengambil libur / off dari kerja hingga menyebabkan masalah dilingkungan kerja.

“Sekarang sudah kita percepat. Jadi presentase kita 93 persen perekaman selesai dalam 24 jam. Blangko kita 16 juta keping yang sudah kita distribusikan ada 8 juta keping. Jadi di kantor masih ada 8 juta,” tuturnya.

Zudan berharap imbauan ini bisa diindahkan dan diikuti oleh masyarakat. Zudah juga tidak memaksakan bahwa perekaman ini bisa 100% pada 17 April mendatang karena banyak warga negara yang berada diluar negeri.

“Kalau 100 persen kemungkinan tidak karena masyarakat kita kan ada di luar negeri dan tidak pamit tidak lapor,” ucapnya.

e-KTP untuk semua keperluan sosial

e-KTP untuk semua keperluan sosial

Selain untuk menutup celah kecurangan dan indikasinya yang bisa ditimbulkan karena daftar pemilih tetap belum terekam dengan jelas melalui e-KTP.

Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno juga telah mengungkapkan akan menambahkan banyak fungsi kepada e-KTP Indonesia bila nanti terpilih.

Salah satunya adalah mengintegrasikan sistem single identification number untuk semua keperluan sosial rakyat Indonesia seperti fasilitas layanan bank, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan dengan hanya satu kartu saja e-KTP.

Baca Juga: Sindir kubu Jokowi, Sandiaga pamer KTP