Tahun politik 2018 – 2019 semakin hari semakin memanas saja. Kubu dan peta politik untuk mengganti presiden aktif saat ini sudah tergambar dengan jelas. Berikut pula dengan kubu yang pro pemerintah saat ini dan ingin terus melanjutkan pemerintahan bapak Presiden Joko Widodo.

Meski capres dan cawapres resmi belum ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang baru akan ditetapkan pada 20 September 2018 nanti. Peta politik di Indonesia telah tergambar dengan jelas dan dibagi menjadi 2 kubu.

Duel antara putera terbaik Indonesia untuk mendapatkan kursi Presiden NKRI tidak terelakan. Meski masing – masing capres sudah memiliki nama besar dan dukungan dari partai politik elit di Indonesia.

Tapi rasanya masih kurang kalau belum mendapatkan dukungan tokoh dan publik figure berpengaruh masyarakat Indonesia untuk mendulang suara yang lebih banyak lagi dihari pemilihan nanti.

Dilansir dari Merdekacom berikut 4 tokoh masyarakat paling diperebutkan oleh kedua calon Presiden untuk dimasukkan kedalam tim sukses kampanye masing – masing kubu.

4 Figur masyarakat paling diperebutkan ditahun politik

Siapa saja 4 figur paling diperebutkan dalam tahun politik kali ini ? langsung saja :

  • Gatot Nurmantyo
  • Yenny Wahid
  • Din Syamsuddin
  • Najwa Shihab

Gatot Nurmantyo

4 Figur masyarakat paling diperebutkan ditahun politik, Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo saat masih Panglima TNI (Okezone)

Berlatar belakang militer, Mantan Panglima TNI Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo menjadi sasaran bagi capres yang akan berduel tahun depan nanti.

Mantan Panglima TNI ini diyakini dapat mendulang suara yang signifikan untuk salah satu calon pasangan karena pernah memiliki posisi tertinggi di militer Indonesia.

Tak menunggu lama, Dikabarkan Jendral Gatot Nurmantyo telah sudah masuk dalam barusan tim sukses salah satu pasangan bakal capres-cawapres dari kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Sama – sama memiliki latar belakang dari militer bisa jadi menjadi tali pengikat antara keduanya. Prabowo mengatakan bahwa ia akan sangat senang sekali bisa mendapatkan dukungan dari Gatot Nurmatyo “Saya belum jumpa. Tapi saya akan senang kalau beliau gabung,” ujar Prabowo.”

Sementara itu dikatakan oleh Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menuturkan bahwa Jendral Gatot akan diberikan posisi terhormat di timses. Riza juga yakin bahwa Gatot memiliki komitmen, cara pandang dan kesamaan visi dan misi dengan pasangan Prabowo – Sandiaga. Karena itu dia berharap Gatot bisa bergabung dengan koalisi nya.

Yenny Wahid

Putri mantan presiden Gus Dur, Yenny Wahid dan Sandiaga Uno
Yenny Wahid dan Sandiaga Uno

Anak kedua dari mantan Presiden Indonesia Gus Dur Abdurrahman Wahid. Yenny Wahid juga telah dilobi oleh pasangan Prabowo – Sandiaga untuk masuk dalam barisan timses dan koalisinya.

Sandiaga bahkan sudah mengambil langkah nyata untuk mengajak Yenny Wahid kedalam koalisi dengan bertemu langsung dengan Yenny.

“Saya bilang Mbak Yenny akan sangat bisa punya peran yang baik di tim kita kalau Mbak Yenny nya bersedia dan tidak memberatkan Mbak Yenny, tapi saya enggak mau memberatkan Mbak Yenny,” Kata Sandi.

Yenni Wahid juga menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Mengatakan dirinya tidak ingin menarik NU kedalam politik Indonesia

Din Syamsuddin

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin juga masuk dalam radar kedua pasangan bakal capres-cawapres 2019 nanti.

Din mengaku sudah dihubungi oleh kedua belah pihak dan yang paling getol ingin mengajaknya bergabung adalah dari kubu petahana.

Din menambahkan bahwa ia dijanjikan posisi tim sukses pasangan Jokowi-Ma’aruf bahkan ditawari posisi ketua tim kampanye nasional.

Sayangnya waktu dihubungi, Din langsung menolak bergabung dengan alasan masih menjabat sebagai pengurus dan mengemban amanah di Muhammadiyah. “Sekarang saya masih punya jabatan sebagai ketua ranting,” kata Din.

Najwa Shihab

Najwa Shihab
Najwa Shihab. TEMPO/Frannoto

Presenter yang terkenal berbicara pedas dan langsung blak-blakan ini juga pernah diminta untuk masuk kedalam jajaran tim sukses Jokowi-Ma’aruf dan ditawari dengan posisi tim pemenangan.

Demi mendapatkan jasa Najwa Shihab, Presiden Jokowi langsung turun tangan mengajak langsung sang presenter acara talkshow mata najwa.

Najwa memiliki potensi bagus untuk mendulang banyak suara terutama pada kriteria pemilih perempuan dan generasi millenial untuk lebih aktif dan tidak golput pada pemilihan mendatang nanti.

“Pada semua pihak jawabnya selalu sama, saya belum ingin terjun ke dunia politik. Masih tetap di dunia jurnalistik dan sedang fokus membesarkan Narasi TV,” Kata Najwa.

4 Tokoh diatas sudah terkenal luas dimasyarakat Indonesia baik dari suatu organisasi hingga prestasi mereka sebagai publik figur. Calon manapun yang berhasil mendapatkan salah satu dari keempat tokoh diatas bisa meningkatkan suara dan popularitas tambahan bagi pasangan capres-cawapres 2019.