
Polri dan beberapa intelektual yang diselenggarakan oleh Panitia Bersama dengan Persaudaraan Indonesia, di Hotel Sari Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu siang. Topik pekerjaan, yaitu “Ekonomi Kerakyatan menjadi Jalan keluar Tatanan Ekonomi Indonesia serta Global”.
Prabowo menuturkan pemikirannya menjadi narasumber utama di muka peserta. Pemikirannya itu salah satunya tentang paradoks Indonesia.
Terlihat ada, Ketua Team Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto.
“Selamat hadir Pak Prabowo. Ini ialah acara bedah buku, butuh dilaporkan Pak, sudah tercatat 300 jenderal yang kumpul di sini. Banyak yang tinggal diluar Jakarta menyengaja hadir kesini, dengan kerelaan hati untuk dengarkan bekas militer yang miliki pikiran ekonomi yang mengagumkan,” kata Panitia Bersama dengan Persaudaraan Indonesia Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdijatno.

Beberapa jenderal, kata bekas Menko Polhukam ini, sudah rasakan perekonomian Indonesia yang begitu memprihatinkan. “Kita ingin dengar pemaparan Pak Prabowo masalah ekonomi ke depan,” kata politisi Partai Berkarya ini.
Prabowo dalam sambutannya mengatakan terima kasih diundang dalam acara ini. Acara ini berasa reuni di militer.
Bekas Pangkostrad ini, menyampaikan, apakah yang dituangkan dalam bukunya berjudul Paradoks Indonesia tidak ada yang baru, tidak ada yang original.
“Tapi ini adalah perjalanan serta pencerahan saya mengenai ekonomi bangsa yang butuh saya sebarluaskan mengenai nilai-nilai yang sempat ayah (seniornya di TNI) berikan pada saya,” kata Prabowo.
Jika, lanjut purnawirawan Jenderal bintang tiga ini, rakyat Indonesia mesti hidup, merdeka, berdaulat supaya rakyatnya tidak jadi antek bangsa asing.
“Rakyat Indonesia baik di TNI ataupun di luar institusi TNI ingin supaya Indonesia tak akan di jajah bangsa asing,” tuturnya.
Ada dalam acara itu, diantaranya, bekas Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Purn Imam Sufaat, Bekas Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Purn Agustadi Sasongko Purnomo, serta yang lain.